ANALISIS KINERJA SIMPANG TAK BERSINYAL DUA TITIK PERTEMUAN RUAS JALAN ARTERI A.H.NASUTION

Authors

  • Andrew Ghea Mahardika

Keywords:

Simpangan, Tundaan, Derajat Kejenuhan, Antrian, Lalulintas

Abstract

Jalan A.H Nasution Bandung adalah jalan arteri primer dan panjang jalan ± 5KM, ruas jalan ini sering terjadi kemacetan terutama di jam sibuk pagi dan sore, jalan macet terdepat di sekitaran simpangan pasir impun dan di simpangan sindanglaya karena kedua lokasi tersebut sangat berdekatan hanya berjarak antara 300 meter, Semakin banyak simpangan pada suatu jaringan jalan, maka akan semakin besar ketertundaan yang terjadi. dalam mengoptimalkan fungsi jaringan jalan dengan menggunakan Parameter kinerja simpang tak bersinyal mencakup: kapasitas, derajat kejenuhan, tundaan dan peluang antrian. Dengan melihat permasalahan tersebut, maka dalam penelitian ini penulis mencoba mengkaji dengan melihat volume arus lalulintas(Q), derajat kejenuhan (DS), Tundaan lalulintas simpang (DTi), Tundaan lalulintas jalan utama (DMa), Tundaan lalulintas jalan minor (DMi), Tundaan geometrik simpang (DG), Tundaan simpang (D), Peluang Antian (QP%) sesuai dengan MKJI Pada analisis tundaan, tundaan lalulintas di simpang (DTi), tundaan lalulintas di jalan major (DMA), dan tundaan lalulintas di jalan minor (DMI) melebihi nilai tundaan dari nilai batas MKJI 1997 yaitu diatas 35 detik/smp. kondisi ini dapat diidentifikasikan cukup parah, sehingga simpang perlu ditingkatkan kinerjanya dengan salah satunya memasang sinyal lalulintas untuk kedua simpang. Peluang antrian pada jam puncak kedua simpang melampaui 35% (nilai batas yang diberikan MKJI)

Published

2019-12-17